
Dalam bahasa sederhana, SoC bisa dibilang sebagai otak dari tablet atau ponsel pintar yang Anda gunakan. Seperti otak manusia yang terdiri-dari beberapa bagian dengan fungsi berbeda-beda, SoC juga memiliki bagian tersendiri, yaitu prosesor, blok memori seperti RAM dan ROM, chipset grafis, modem serta berbagai komponen lain yang mengatur pemrosesan data.
Produsen membuat SoC untuk perangkat mobile karena konsumsi dayanya rendah. Hingga saat ini, setidaknya ada tujuh pembuat SoC yang masih aktif memproduksi SoC untuk digunakan di berbagai perangkat. Ketujuah produsen tersebut adalah:
Qualcomm
Qualcomm
adalah salah satu pemain utama dalam industri SoC saat ini. SoC buatannya
nyaris ada di semua produk berbasis Android. Qualcomm menggunakan SoC dengan
arsitektur ARM dan Krait sebagai basisnya. Kebanyakan dari SoC-nya menggunakan
chip grafis Adreno dan prosesor Cortex. SoC Snapdragon dari Qualcomm juga hadir
dalam berbagai varian, mulai dari low-end gingga high-end.
Produk andalannya saat ini adalah Snapdragon 810, SoC dengan arsitektur 64-bit
yang digunakan di berbagai perangkat mobile premium, seperti LG G Flex
2 dan kemungkinan juga HTC M9.
Apple
Selain
memproduksi iPhone dan iPad, Apple juga memproduksi SoC sendiri untuk produk mobile-nya.
Berbeda dengan Qualcomm, Apple hanya memproduksi SoC untuk digunakan pada
berbagai perangkatnya sendiri. SoC terbaru mereka adalah A8X yang digunakan
iPad Air 2. Sejak tahun lalu, Apple juga memproduksi SoC S1 untuk perangkat wearable
Apple Watch. Berbeda dengan produsen lain, Apple sangat jarang mengunggulkan
spesifikasi perangkat keras dalam peluncuran produk. Mereka lebih menekankan
pengalaman penggunaan dan memastikan bahwa konsumen akan mendapatkan yang
terbaik.
Samsung
Samsung
adalah produsen perangkat mobile kedua setelah Apple yang juga
memproduksi SoC sendiri untuk perangkatnya. Meski demikian, mereka juga masih
mengandalkan produk Qualcomm untuk produk yang dipasarkan di beberapa negara,
terutama yang telah memiliki jaringan 4G LTE. SoC andalan Samsung saat
ini adalah Exynos7 Octa yang tertanam di Galaxy Note 4. Selain itu, mereka juga
merakit SoC untuk Apple. Sudah sejak lama, SoC seri A Apple diproduksi oleh
Samsung.
Nvidia
Nvidia
memang telah lama dikenal sebagai pembuat kartu grafis di PC. Jajaran produk
Geforce-nya merupakan salah satu jajaran kartu grafis yang banyak digunakan
para gamer PC di dunia, termasuk superkomputer. Dengan demikian, tak
mengherankan bila mereka membuat SoC yang berfokus pada kekuatan grafis. SoC
Andalan Nvidia adalah Tegra X1 yang baru saja dirilis pada pameran Consumer
Electronics Show 2015 bulan Januari lalu. Tegra X1 merupakan salah satu SoC
dengan kemampuan grafis terbaik di dunia untuk saat ini. Dalam demonya, Nvidia
memperlihatkan Tegra X1 dapat melakukan rendering dengan menggunakan
Unreal Engine 4, salah satu engine game yang digunakan di PC. Tegra X1
menggunakan 8 inti prosesor dengan arsitektur ARM 64-bit dan dilengkapi dengan
chip grafis Nvidia Maxwell yang memiliki 256 inti.
Intel
Meskipun
sedikit terlambat untuk masuk ke dunia perangkat mobile, Intel telah
mampu mengejar ketertinggalannya dari beberapa produsen SoC lainnya. Intel
telah lama dikenal sebagai produsen prosesor nomor 1 untuk PC. Pengalaman
panjang itu tentu saja menjadi keuntungan besar buat mereka. Sementara para
produsen lainnya masih menggunakan dan membuat SoC dengan arsitektur 20nm,
Intel telah akan merilis SoC terbarunya yang dibuat menggunakan arsitektur
14nm, yaitu Cherry Trail. Berbeda dengan produsen lain yang menggunakan
arsitektur ARM, Intel menggunakan arsitektur tersendiri untuk SoC-nya. Untuk
perangkat mobile, Intel menggunakan SoC bernama Intel Atom, dengan
versi terakhirnya yaitu Bay Trail.
MediaTek
MediaTek
lebih dikenal sebagai produsen SoC untuk perangkat kelas menengah ke bawah.
Padahal, mereka sebenarnya juga punya produk untuk kelas premium. Sama seperti
kebanyakan produsen SoC, MediaTek menggunakan arsitektur ARM sebagai basis
untuk SoC-nya. Produk teranyar MediaTek adalah SoC yang menggunakan prosesor
Cortex-A7 dengan pilihan empat, enam, dan delapan inti. SoC tersebut juga
ditenagai dengan chip grafis Mali 400 atau Mali 450. Sejak awal, sepertinya
MediaTek lebih memilih untuk merajai pasar perangkat mobile kelas low-end
ketimbang harus bersaing dengan para produsen SoC lainnya di pasar high-end.
Meskipun demikian, mereka juga masih memiliki produk kelas high-end
yaitu MT6595 yang menggunakan desain big.LITTLE dengan kombinasi prosesor
Cortex-A7 dan A17.
Allwinner
Sama
seperti MediaTek, Allwinner merupakan produsen SoC asal Tiongkok yang berfokus
pada perangkat kelas menengah ke bawah. Salah satu produknya adalah SoC seri A,
dengan lini terdepan bernama A33. A33 memiliki empat inti prosesor Cortex-A7
serta sebuah chip grafis Male 400MP2. A33 merupakan SoC dengan harga
terjangkau, dan banyak digunakan pada tablet dengan harga sekitar USD30 hingga
USD60. SoC terbarunya saat ini adalah A83T yang uniknya tidak menggunakan
desain big.LITTLE seperti SoC pendahulunya, yaitu A80. A83T menggunakan delapan
inti prosesor Cortex-A7 dan ditenagai dengan chip grafis PowerVR. SoC tersebut
diprediksi akan muncul di beberapa produk tablet pada kuartal pertama tahun
2015.
Bonus:
Bonus:
LG
LG
sedang memiliki SoC seri Nuclun. Salah satu perangkat yang menggunakan Nuclun
adalah LG G3 Screen yang hanya tersedia di Korea. Nuclun menggunakan arsitektur
ARM dengan desain big.LITTLE. Ia mengkombinasikan empat inti prosesor Cortex-A7
dan empat inti prosesor Cortex-A15. LG memang merupakan salah satu produsen
perangkat mobile yang masih setia dengan Snapdragon. Hal tersebutlah yang
membuat beberapa pengamat sedikit meragukan masa depan dari SoC Nuclun ini.
Buktinya, mereka masih memilih Snapdragon 810 di LG G Flex2.
Huawei
Sama
seperti Apple, Samsung, dan LG, Huawei yang juga membuat SoC sendiri yang
mereka sebut Kirin. SoC berbasis ARM terbaru disebut Kirin 925 yang menggunakan
desain big.LITTLE dengan kombinasi empat inti prosesor Cortex-A7 dan empat inti
prosesor Cortex-A15, dan didukung oleh chip grafis Mali T628 MP6.
Keunggulan utamanya terdapat pada modem yang telah mendukung jaringan LTE Cat.6 dengan kecepatan akses data hingga 300Mbps.
Jika diperhatikan dengan seksama, hampir seluruh SoC menggunakan arsitektur yang sama, yaitu ARM. Pertanyaannya, produsen manakah yang memiliki SoC dengan performa terbaik?
SoC memang inti dari sebuah perangkat mobile. Ia bagaikan otak yang berfungsi mengolah seluruh data yang ada di dalam perangkat tersebut. Meski demikian, Performa sebuah perangkat masih sangat bergantung pada software yang digunakan, dalam hal ini adalah sistem operasi. Optimalisasi software yang baik akan membuat beban kerja terhadap SoC semakin ringan, sehingga perangkat dapat bekerja dengan optimal pula.
Itulah sebabnya, meski dua produk ditenagai SoC yang sama, performanya bisa saja berbeda. Kami akan membahas hal ini lebih lengkap dalam seri artikel berikutnya. Tetap nantikan.
Keunggulan utamanya terdapat pada modem yang telah mendukung jaringan LTE Cat.6 dengan kecepatan akses data hingga 300Mbps.
Jika diperhatikan dengan seksama, hampir seluruh SoC menggunakan arsitektur yang sama, yaitu ARM. Pertanyaannya, produsen manakah yang memiliki SoC dengan performa terbaik?
SoC memang inti dari sebuah perangkat mobile. Ia bagaikan otak yang berfungsi mengolah seluruh data yang ada di dalam perangkat tersebut. Meski demikian, Performa sebuah perangkat masih sangat bergantung pada software yang digunakan, dalam hal ini adalah sistem operasi. Optimalisasi software yang baik akan membuat beban kerja terhadap SoC semakin ringan, sehingga perangkat dapat bekerja dengan optimal pula.
Itulah sebabnya, meski dua produk ditenagai SoC yang sama, performanya bisa saja berbeda. Kami akan membahas hal ini lebih lengkap dalam seri artikel berikutnya. Tetap nantikan.
Post a Comment